Kerja shift diketahui dapat menyebabkan gangguan circadian rhythms (jam biologis sirkadian), kehidupan sosial, serta peningkatan risiko gangguan kesehatan dan kewaspadaan terhadap kecelakaan kerja. Penelitian prospective cohort hingga tahun 1996 terhadap 3232 pekerja menunjukan data bahwa bekerja shift selama 10 tahun atau lebih memiliki hubungan yang kuat dengan terjadinya penurunan kemampuan kognitif. Penurunan kemampuan kognitif terjadi hingga 6,5 tahun lebih besar dibandingkan terhadap penurunan kemampuan kognitif pada rerata populasi umum. Penurunan kemampuan kognitif bisa mengalami perbaikan (recovery) dalam waktu 5 tahun setelah berhenti bekerja shift.
Pengelolaan kerja shift yang dilakukan dengan baik secara multidimensi dapat mencegah dan mengurangi resiko gangguan yang dapat timbul. Pengelolaan tersebut dapat berupa manajemen keteraturan pola shift, kecukupan waktu istirahat, gizi seimbang, edukasi manajemen waktu dan manajemen stres pada pekerja. Pemeriksaan kesehatan mental sangat dianjurkan untuk dilakukan terhadap pekerja yang menjalani kerja shift selama 10 tahun atau lebih. Tentunya upaya pemeriksaan kesehatan mental yang dilakukan secara lebih dini dan reguler akan memberikan manfaat deteksi dan preventif yang jauh lebih besar. (IS)
Sumber:
- Jean-Claude Marquié, Tucker P, Folkard S, Gentil C, Ansiau D. Chronic effects of shift work on cognition: findings from the VISAT longitudinal study. Occup Environ Med doi:10.1136/oemed-2013-101993. Published Online First: 3 November 2014
- Brooks M. Shift Work Impairs Cognitive Function. Medscape Medical News: Neurology. WebMD LLC, New York. Cited from http://www.medscape.com/viewarticle/834583