APAKAH HIV DAN AIDS ITU?

hiv aids - APAKAH HIV DAN AIDS ITU?

Oleh: dr. Juliana Luwiharto

us-statistics-3

Apakah HIV?

HIV adalah Human Immunodeficiency Virus, yaitu virus yang menurunkan kekebalan tubuh manusia dan termasuk golongan retrovirus yang terutama ditemukan di dalam cairan tubuh.

Apakah AIDS?

AIDS adalah Acquired Immune Deficiency Syndrome, yaitu sekumpulan gejala penyakit yang timbul karena turunnya kekebalan tubuh.

AIDS disebabkan oleh infeksi HIV. Akibat menurunnya kekebalan tubuh timbul berbagai penyakit oportunistik seperti TBC, kandidiasis, berbagai radang pada kulit, paru, saluran pencernaan, otak, dan kanker.

Apa Perbedaan Antara Pengidap HIV Positif Dengan Penderita AIDS?

  1. Pengindap HIV positif adalah seseorang yang telah terinfeksi virus HIV, dapat menularkan penyakitnya walaupun tampak sehat dan tidak menunjukkan gejala penyakit apapun.
  2. Penderita AIDS adalah seseorang yang menunjukkan tanda-tanda dari sekumpulan gejala penyakit yang memerlukan pengobatan, setelah sekian waktu terinfeksi HIV.
  3. Perjalanan waktu sejak seseorang tertular HIV hingga menderita AIDS dapat berlangsung lama, yaitu antara 5 sampai 10 tahun.

Dimana HIV Terdapat?

  • Darah
  • Air susu ibu (ASI)
  • Cairan Vagina
  • Cairan Sperma

Bagaimana Cara Penularannya?

1. Lewat darah:

  • Melalui transfusi darah/ produk darah yang sudah tercemar HIV.
  • Lewat pemakaian jarum suntik yang sudah tercemar HIV, yang dipakai bergantian tanpa disterilkan, misalkan:

*Pemakaian jarum suntik di kalangan pengguna narkotika suntik.

*Pemakaian jarum suntik yang berulang kali dalam kegiatan lain, seperti penyuntikan obat, imunisasi, pemakaian alat tusuk yang menembus kulit, misalnya alat tindik, tato dan alat facial wajah.

Baca Juga:  Perlahan Kita Sambut Normalitas Baru

2.  Lewat cairan mani dan cairan vagina:

Melalui hubungan seks penetratif (penis masuk ke dalam vagina atau anus) tanpa menggunakan kondom, sehingga memungkinkan kontak dengan cairan mani atau cairan vagina.

3.  Lewat Air susu ibu (ASI):

  • Penularan ini dimungkinkan dari seorang ibu hamil yang HIV positif dan melahirkan secara normal, dan menyusui bayinya dengan ASI.
  • Kemungkinan penularan dari ibu ke bayi (Mother to Child Transmission) ini berkisar hingga 30%, artinya dari setiap 10 kehamilan dari ibu HIV positif kemungkinan ada 3 bayi yang lahir dengan HIV positif.

HIV tidak ditularkan dengan cara:

  • Berpelukan atau berjabat tangan.
  • Pemakaian WC, wastafel atau kamar mandi bersama.
  • Berenang di kolam renang.
  • Gigitan nyamuk atau serangga lain.
  • Membuang ingus, batuk atau meludah.
  • Pemakaian alat makan/ minum atau makan bersama-sama.

Pencegahan Penularan

  • Menghindari hubungan seks di luar nikah atau berganti-ganti pasangan.
  • Memakai kondom pada mereka yang mempunyai pasangan HIV positif.
  • Menggunakan jarum suntik dan alat tusuk lainnya yang terjamin sterilitasnya.
  • Skrining danar donor.
  • Perempuan dengan HIV positif agar tidak hamil dan bila hamil mengikuti program pencegahan HIV dari ibu ke anak.

Bagaimana Melindungi Diri Dari Infeksi HIV?

  • Abstinent

Tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah.

  • Be Faithful

Setelah menikah, setialah pada pasangan anda. Janganlah berganti-ganti pasangan.

  • Condom Use

Gunakan kondom, apabila pasangan anda adalah HIV positif.

  • Don’t Share Needle & Syringes

Jangan berbagi penggunaan alat suntik dalam penggunaan narkoba.

  • Education
Baca Juga:  DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT KERJA

Lengkapi diri dengan pengetahuan terhadap upaya pencegahan, perawatan, dan dukungan HIV.

Apa yang dapat anda lakukan untuk memerangi HIV dan AIDS?

  • Bertindaklah menghindari penularan kepada diri sendiri.
  • Pelajari fakta yang benar tentang HIV, karena banyak beredar anggapan dan pemikiran yang keliru tentang hal ini.
  • Tingkatkan kewaspadaan terhadap HIV pada lingkungan anda dan mencegah ketakutan yang tidak beralasan terhadap pengidap penyakit ini.

Apa Tanda-Tanda Seseorang Tertular HIV Dan AIDS?

  • Berat badan menurun lebih dari 10% dalam waktu singkat.
  • Demam tinggi berkepanjangan (lebih dari satu bulan).
  • Diare berkepanjangan (lebih dari satu bulan)
  • Batuk berkepanjangan (lebih dari satu bulan)
  • Kelainan kulit dan iritasi (gatal).
  • Infeksi jamur pada mulut dan kerongkongan.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening di seluruh tubuh, seperti di bawah telinga, leher, dan lipatan paha.

MENGENAL TES HIV

Apa Yang Dimaksud Dengan Tes HIV?

  • Tes HIV adalah tes darah yang digunakan untuk memastikan apakah seseorang sudah positif terinfeksi HIV atau tidak.
  • Tes HIV yang dilakukan adalah mendeteksi antibodi yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh dalam merespon HIV.

Pada umumnya antibodi HIV terbentuk sekitar 3-6 minggu setelah terinfeksi, atau pada individu dengan pembentukan antibodi lambat maka antibodi HIV baru terbentuk setelah 3-6 bulan terinfeksi.

Mengapa Perlu Tes?

  • Bila seseorang terinfeksi HIV, dapat mengambil langkah-langkah yang dipandang perlu sebelum gejala muncul.
  • Bila seseorang sudah tahu bahwa dirinya terinfeksi, maka dapat mengantisipasi untuk mencegah penyebaran HIV kepada orang lain.
Baca Juga:  Waspada HIV/AIDS Dengan Tindakan Preventif dan Pengobatannya

Bagaimana Prosedurnya?

Tes HIV harus bersifat:

  • Sukarela

Berdasarkan atas kesadarannya, bukan paksaan/ tekanan orang lain.

  • Wajib/ mandatory

Bila seseorang ingin menyumbangkan darah atau organ/ jaringan tubuh.

  • Rahasia

-Apapun hasil tes ini nantinya (baik positif maupun negatif) hanya boleh diberitahu langsung kepada orang yang bersangkutan.

-Tidak boleh diwakilkan kepada siapapun.

-Hasil tes HIV juga harus dijamin kerahasiaannya oleh pihak yang melakukan tes itu (dokter, rumah sakit, atau laboratorium) dan tidak boleh disebarluaskan.

KONSELING

Jenis konseling yang diberikan kepada seseorang yang akan melakukan tes HIV:

1.      Konseling Pre-Tes

  • Konseling yang dilakukan sebelum seseorang akan menjalani tes HIV.
  • Konseling ini sangat membantu seseorang untuk mengetahui resiko dari peilakunya selama ini, dan bagaimana nantinya bersikap setelah mengetahui hasil tes.

2.      Konseling Post-Tes

  • Konseling yang harus diberikan setelah hasil tes diketahui, baik hasilnya positif maupun negatif.
  • Bagi mereka yang hasilnya HIV positif, agar dapat mengetahui cara menghindari penularan kepada orang lain, serta untuk bisa mengatasi dan menjalani hidup secara positif.
  • Bagi mereka yang hasilnya HIV negatif, bermanfaat untuk memberitahu tentang cara-cara mencegah infeksi HIV di masa datang.

Di mana dapat menjalani tes/ pemeriksaan?

  • Rumah sakit
  • Klinik Keluarga Berencana
  • Klinik Praktek Dokter Swasta
  • Tempat yang secara khusus dibangun untuk pengetesan HIV

Referensi:

Pusat Informasi HIV/ AIDS Nasional, Website: www.aidsindonesia.or.id