Kelelahan Berat

9 opatd5 - Kelelahan Berat

Oleh: dr. Raymos Parlindungan Hutapea, MKK

Anda seorang yang pekerja keras? Tidak memiliki waktu berlibur? Tidak naik pangkat ataupun gaji? Dan merasa sangat lelah? Mungkin anda mengalami Burn out.

Burn Out adalah keadaan kelelahan berat yang prosesnya bertahap dimana seseorang, dalam responnya terhadap stress dan ketegangan fisik, mental dan emosional yang berkepanjangan, melepaskan diri dari pekerjaan dan hubungan bermakna lainnya.  Dampaknya produktivitas menurun, sinisme, kebingungan, perasaan terkuras, merasa tidak memiliki sesuatu lagi untuk memberi.

Penyebab utama kelelahan biasanya berasal dari pekerjaan.  Tapi siapa pun yang merasa terlalu banyak bekerja dan tidak dihargai, berisiko mengalami burn out, misalnya pekerja kantor, pekerja keras yang tidak mendapat liburan atau kenaikan pangkat dan gaji dalam lima tahun.  Faktor lain yang berkontribusi terhadap kelelahan, termasuk gaya hidup, ciri kepribadian tertentu, apa yang pekerja tersebut lakukan dalam waktu senggangnya, dan bagaimana pekerja melihat dunia ini apakah menyenangkan, membosankan atau bahkan menakutkan.
Penyebab kelelahan terkait kerja :

  • Merasa mempunyai sedikit atau bahkan tidak ada otoritas dalam melaksanakan pekerjaannya
  • Kurangnya pengakuan/imbalan untuk pekerjaan yang baik
  • Ketidakjelasan fungsi/tugasnya
  • Terlalu menuntut atau mempunyai harapan berlebihan pada organisasi tempat pekerja bekerja
  • Melakukan pekerjaan yang monoton/tidak menantang
  • Bekerja dalam lingkungan semrawut atau suasana tegang
Baca Juga:  Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Gaya hidup penyebab kelelahan :

  • Bekerja terlalu banyak/berat, tanpa cukup waktu untuk bersantai dan bersosialisasi
  • Menjadi orang yang terlalu diharapkan sebagai figur.
  • Mengambil terlalu banyak tanggung jawab, tanpa bantuan yang cukup dari orang lain
  • Tidak cukup tidur
  • Kurang baiknya hubungan dengan orang terdekat (yang mendukung).

Gejala karakteristik burn out adalah : kecemasan dan depresi, sikap sinis, sikap selalu curiga, penggunaan alkohol dan obat berlebihan, penampilan terlalu percaya diri dan berulang-ulang merasa sakit secara fisik dengan masalah sakit kepala, perut, dll.

Tanda-tanda menuju Burn out

Pekerja mungkin berada dalam kondisi menuju kelelahan jika  :

  • Setiap hari adalah hari yang buruk
  • Mengerjakan perkerjaan maupun kegiatan di rumah seperti membuang energi percuma
  • Sudah merasa lelah sepanjang waktu
  • Sebagian besar hari dihabiskan pekerja untuk tugas, baik fisiknya maupun pikirannya.
  • Merasa bahwa apapun yang dilakukan tidak akan  ada bedanya dan tidak akan dihargai.

Penatalaksanaan

Faktor yang berkontribusi untuk burn out pada pekerja adalah beban kerja yang berlebihan, kurang berperan dalam kontrol pekerjaan, kurangnya pengakuan dalam kontribusi kerja, ambiguitas peran, kurangnya peluang untuk kemajuan karir, kepemimpinan yang kurang baik, dan konflik dengan pimpinan/teman sekerja.

Baca Juga:  Tips Menentukan Kriteria Karyawan yang Dapat Divaksin

Strategi untuk mengurangi burn out :

  • Membuat batas yang sangat jelas antara kerja dan kehidupan pribadi
  • Memelihara dengan baik dan memberi batas yang tegas antara hubungan professional dan hubungan pribadi
  • Istirahat pada hari kerja secara teratur, misalnya : istirahat minum teh, makan siang, dll
  • Jujur pada diri sendiri dan tim manajemen tentang target yang mungkin dicapai selama hari kerja
  • Menyadari potensi bahaya kesehatan fisik dan mental dan menempatkan beberapa mekanisme di tempat kerja untuk mengurangi tekanan
  • Mendapatkan dukungan yang sesuai dari rekan/keluarga secara formal dan informal
  • Makan dengan benar, cukup tidur, dan berolah raga secara teratur
  • Tetap berhubungan dengan teman-teman di lingkungan sendiri
  • Sediakan waktu untuk berpartisipasi dalam lokakarya eksternal, seminar, melanjutkan pendidikan, dll
  • Mengambil cuti tahunan untuk istirahat rutin setiap tahun
  • Cari dukungan professional yang sesuai.

Daftar Pustaka :

Direktorat Bina Kesehatan Kerja dan Olah raga. Gangguan Kesehatan Akibat Faktor Psikososial di Tempat Kerja. Kementerian Kesehatan RI. 2011.hal.20-25