Isu Kesehatan Mental Pada Dunia Kerja

032EBF23 28CC 4DDE A123 1B09074E9342 - Isu Kesehatan Mental Pada Dunia Kerja

Gangguan mental pada manusia tentu beragam dan profesi layaknya psikolog dan psikiater dapat mengenalinya lewat panduan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders maupun buku-buku lainnya.

Bagi Kolega yang berada dalam posisi direktur, manajemen atau dokter di tempat kerja, setidaknya Anda perlu mengenali tanda-tanda dari gejala kesehatan mental yang buruk pada pekerja Anda. Berikut adalah beberapa isu kesehatan mental yang umum dan untuk detailnya lakukan skrining kesehatan mental agar mendapatkan hasil yang akurat.

 

Gangguan kecemasan

Kecemasan adalah kegelisahan yang dirasakan individu ketika memikirkan peristiwa masa depan yang mereka khawatirkan tidak akan berakhir dengan baik. Individu yang menderita gangguan kecemasan sering mencoba untuk menghindari situasi yang memicu atau memperburuk gejala mereka, yang berpotensi mempertaruhkan kinerja pekerjaan dan hubungan pribadi mereka. Gangguan kecemasan adalah jenis penyakit mental yang paling umum, memengaruhi hampir 30 persen orang dewasa di beberapa titik dalam hidup mereka.

 

Gangguan Depresi Mayor

Kondisi ini memengaruhi bagaimana individu merasa, berpikir dan bertindak, dan dapat menyebabkan berbagai masalah emosional dan fisik. Gejalanya meliputi hilangnya minat pada aktivitas yang dulu dinikmati; perubahan nafsu makan; energi yang berkurang; perasaan tidak berharga; dan kesulitan berpikir, berkonsentrasi atau membuat keputusan. Gejalanya mungkin mirip dengan individu yang mengalami kedukaan dan kesedihan. Namun, gejala depresi berlangsung setidaknya selama dua minggu, sementara kesedihan dan kesedihan datang bergelombang. Depresi memengaruhi sekitar 1 dari 15 orang dewasa setiap tahun, dan 1 dari 6 orang akan mengalaminya selama hidup mereka.

Baca Juga:  Workplace's New Normal Standard for 2021

 

Gangguan Bipolar

Gangguan bipolar adalah gangguan otak yang menyebabkan “episode suasana hati”, atau keadaan emosional yang ekstrem dan intens. Gangguan Bipolar tersebut berupa mania (manic), hipomania (hypomanic), dan depresi (depressive) di mana ketiga episode tersebut terjadi pada waktu yang berbeda dan dapat menyebabkan perubahan perilaku, tingkat energi, dan kemampuan seseorang untuk berfungsi. Episode seperti itu umumnya diselingi dengan suasana hati yang normal.

 

Skizofrenia

Skizofrenia adalah gangguan yang di dalamnya terdapat delusi, halusinasi, masalah dengan pemikiran dan kurangnya motivasi. Berlawanan dengan persepsi umum, kondisi ini tidak menyebabkan kepribadian ganda atau kepribadian ganda dan kebanyakan orang dengan penyakit ini tidak berbahaya atau melakukan kekerasan.

 

Gangguan Stres Pasca Trauma

Kondisi ini terjadi pada individu yang mengalami atau menyaksikan peristiwa traumatis seperti bencana alam, aksi teroris, pertempuran, atau serangan pribadi dengan kekerasan dapat menyebabkan gangguan stres pasca-trauma (PTSD). Gejalanya meliputi pikiran dan perasaan yang intens dan mengganggu terkait dengan pengalaman yang berlangsung lama setelah situasi berakhir. Individu dengan PTSD mungkin merasa sedih, takut atau marah dan mungkin menjadi terasing dari orang lain.

Baca Juga:  Dampak Polusi Udara dan Langkah Pencegahannya Bagi Pekerja

 

Gangguan Makan

Individu dengan gangguan makan memiliki kebiasaan makan yang mengganggu dan terlalu berfokus pada makanan dan berat badan mereka. Orang dengan anoreksia nervosa dan bulimia nervosa—gangguan makan yang umum—cenderung memiliki perasaan perfeksionis terkait harga diri yang rendah sehingga sangat kritis terhadap diri sendiri dan tubuh mereka. Mereka biasanya “merasa gemuk” dan melihat diri mereka kelebihan berat badan, tetap mengurangi porsi makan meskipun tubuhnya merasa kelaparan dan mengganggu kondisi tubuh mereka.

 

Kecanduan/Penyalahgunaan Zat

Gangguan berupa kecanduan/penyalahgunaan zat adalah penyakit otak kompleks yang dimanifestasikan oleh penggunaan zat kompulsif meskipun konsekuensinya berbahaya. Individu yang mengalami kecanduan/penyalahgunaan zat memiliki fokus yang kuat pada penggunaan barang seperti alkohol atau obat-obatan. Jika hal ini dibiarkan, individu ini berisiko meninggalkan tanggung jawab dalam pekerjaan dan hubungan pribadi.

 

***

Prodia OHI tentunya turut berperan serta dalam memerhatikan kondisi mental bagi pekerja. Dengan melihat berbagai isu kesehatan mental pada dunia kerja, Kolega Prodia dapat melakukan langkah preventif berupa melakukan skrining kesehatan mental bersama Prodia OHI. Melalui pemeriksaan yang dilakukan oleh tenaga profesional, maka Anda mengurangi potensi risiko keterparahan isu mental bagi pekerja Anda. Wujudkan semangat #KerjaBersamaSehatBersama

Baca Juga:  Napak Tilas Hari Dokter Nasional dan Peran Prodia OHI Dalam Dunia Kesehatan

 

Sumber: t.ly/PH_MZ