Benarkah Daging Kambing Menjadi Penyebab Hipertensi? Ini Faktanya!

Penyebab Hipertensi

Daging merupakan salah satu makanan yang dapat dinikmati dan dimanfaatkan gizinya, namun sering dianggap sebagai penyebab hipertensi. Ada persepsi umum di masyarakat yang mengaitkan peningkatan risiko hipertensi dengan konsumsi daging, terutama daging kambing. Hal ini karena kandungan lemak pada daging kambing dapat memicu atau memperburuk kondisi tekanan darah tinggi. Lantas, benarkah daging kambing adalah penyebab hipertensi? Dalam artikel kali ini, Prodia OHI akan membahas informasi yang harus Anda ketahui untuk mengonsumsi daging kambing secara bijak, terutama bagi penderita hipertensi.

Hubungan Daging Kambing dan Penyebab Hipertensi

Daging kambing sering dianggap sebagai penyebab hipertensi karena kandungan lemaknya yang lebih tinggi dibandingkan dengan daging sapi. Namun, penelitian menunjukkan bahwa daging kambing memiliki kandungan lemak jenuh yang lebih rendah dibandingkan dengan daging sapi, serta kaya akan protein berkualitas tinggi. Maka, daging kambing bukanlah penyebab hipertensi. Penelitian Sunagawa et al. (2014) menegaskan bahwa faktor utama yang berkontribusi pada peningkatan tekanan darah adalah cara pengolahan daging kambing. Penggunaan garam berlebihan dan santan kental dalam masakan tradisional seperti gulai atau tongseng berpotensi meningkatkan tekanan darah, bukan daging kambing itu sendiri. Oleh karena itu, konsumen perlu memperhatikan bahan tambahan dan pola makan secara keseluruhan untuk mengendalikan risiko hipertensi.

Menurut World Health Organization (WHO), hipertensi lebih banyak dipengaruhi oleh pola makan secara keseluruhan, terutama asupan garam yang berlebihan, obesitas, dan gaya hidup tidak aktif, daripada jenis daging tertentu. WHO menekankan pentingnya pengurangan konsumsi natrium dan konsumsi makanan seimbang untuk mengelola tekanan darah. Sementara itu, pemilihan sumber protein rendah lemak serta pengolahan makanan yang sehat juga penting untuk mencegah penyebab hipertensi. Dengan demikian, daging kambing tetap dapat menjadi bagian dari pola makan yang sehat jika dikonsumsi dengan cara yang tepat dan dalam porsi yang seimbang.

Baca Juga:  Efektivitas Program Kesehatan Kerja yang Komprehensif

Faktor Tambahan Penyebab Hipertensi Terkait Konsumsi Daging

Daging memang dapat memberikan banyak manfaat gizi, namun ada beberapa faktor tambahan yang bisa meningkatkan risiko penyebab hipertensi jika tidak dikontrol dengan baik. Berikut beberapa faktor yang perlu diperhatikan terkait konsumsi daging dengan hipertensi:

Kolesterol Darah Tinggi

Konsumsi daging yang tinggi lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (kolesterol “jahat”) dalam darah. Kolesterol tinggi ini berkontribusi pada pengerasan dan penyempitan pembuluh darah sehingga meningkatkan tekanan darah dan risiko hipertensi. 

Pengaruh Lemak Jenuh terhadap Penyakit Kardiovaskular

Konsumsi lemak jenuh berlebihan berkaitan erat dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular yang juga berperan dalam perkembangan hipertensi. Oleh karena itu, pengurangan lemak jenuh dianjurkan untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah. 

Obesitas dan Gaya Hidup Tidak Sehat

Konsumsi daging olahan yang tinggi kalori, lemak, dan natrium sering dikaitkan dengan obesitas. Obesitas merupakan faktor risiko utama penyebab hipertensi karena dapat meningkatkan resistensi insulin dan menambah beban pada jantung. 

Asupan Garam Berlebih dalam Olahan Daging

Banyak produk olahan daging mengandung garam tinggi yang berkontribusi langsung pada peningkatan tekanan darah. Maka, Anda bisa membatasi konsumsi natrium untuk mengurangi risiko hipertensi. 

Peradangan dan Stres Oksidatif

Lemak jenuh dan konsumsi daging olahan juga dapat memicu peradangan dan stres oksidatif atau ketidakseimbangan antara produksi radikal bebas dan kemampuan tubuh untuk menetralkannya dengan antioksidan dalam tubuh yang berperan dalam kerusakan pembuluh darah dan peningkatan tekanan darah.

Baca Juga:  Mengenal Bakteri Patogen Penyebab Keracunan Makanan

Tips Aman Mengonsumsi Daging Kambing untuk Penderita Hipertensi

Meskipun daging kambing dapat menjadi sumber protein yang baik, penting untuk mengonsumsinya dengan bijak agar tidak mempengaruhi tekanan darah. Berikut beberapa tips aman untuk menikmati daging kambing bagi penderita hipertensi:

Pilih Potongan Daging yang Rendah Lemak

Pilihlah bagian daging kambing yang rendah lemak seperti paha dan punggung. Bagian ini mengandung lebih sedikit lemak jenuh yang dapat meningkatkan kadar kolesterol dan tekanan darah. Menghindari potongan daging yang berlemak dapat membantu menjaga kadar lemak dalam tubuh.

Gunakan Metode Memasak Sehat

Sebaiknya gunakan metode memasak yang sehat seperti merebus, memanggang, atau mengukus daging kambing. Hindari menggoreng daging dengan minyak berlebih karena minyak jenuh dapat menambah kandungan lemak jahat yang berisiko meningkatkan hipertensi.

Gunakan Rempah Alami untuk Mengganti Garam Berlebih

Sebagai alternatif, gunakan rempah-rempah alami seperti bawang putih, jahe, atau kunyit untuk memberi rasa pada masakan. Garam berlebihan bisa meningkatkan tekanan darah sehingga menggantinya dengan rempah-rempah tidak hanya menambah rasa tetapi juga lebih menyehatkan.

Batasi Konsumsi Daging Kambing

Meskipun daging kambing bergizi, penting untuk tidak mengonsumsinya terlalu sering. Batasi maksimal 3 porsi per minggu untuk menjaga keseimbangan nutrisi dan mencegah asupan lemak jenuh berlebih yang dapat mempengaruhi tekanan darah Anda.

Kombinasikan dengan Sayur dan Buah

Untuk menekan penyerapan kolesterol dan meningkatkan asupan serat, selalu kombinasikan daging kambing dengan sayur dan buah. Makanan kaya serat ini dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah dan mendukung kesehatan jantung Anda.

Pengujian  Penting Dilakukan Oleh Produsen Daging dan Pelaku Industri Pangan

Pengujian yang tepat sangat penting dilakukan oleh produsen daging dan pelaku industri pangan untuk memastikan bahwa produk yang mereka jual aman dikonsumsi dan memenuhi standar keamanan pangan yang berlaku. Melalui pengujian mikrobiologi dan kimia yang terakreditasi, produsen dapat mendeteksi potensi kontaminasi seperti bakteri patogen atau bahan kimia berbahaya yang dapat membahayakan konsumen. Dengan bekerja sama dengan lembaga pengujian terpercaya seperti Prodia FHL, produsen daging dan industri pangan dapat memastikan bahwa produk mereka terjamin kualitas dan keamanannya, sekaligus memperkuat kepercayaan konsumen dan mematuhi regulasi industri.

Baca Juga:  MEMPERTIMBANGKAN ULANG BERLIBUR KE LUAR KOTA SAAT LEBARAN

Kesimpulan

Daging kambing bukanlah penyebab hipertensi, melainkan pola konsumsi dan cara pengolahannya yang perlu diperhatikan. Pemilihan potongan daging rendah lemak, penggunaan metode memasak yang sehat, serta pengurangan bahan tambahan seperti garam dan santan dapat membantu menjaga keseimbangan tekanan darah. Selain itu, pola makan yang seimbang dan gaya hidup sehat juga memainkan peran penting dalam mencegah hipertensi. Dengan pengelolaan yang tepat, daging kambing tetap bisa menjadi bagian dari diet sehat.

Pastikan Anda mengonsumsi daging kambing dengan cara yang tepat dan memperhatikan faktor-faktor risiko lainnya untuk menjaga kesehatan jantung dan tekanan darah Anda. Jika Anda adalah produsen daging atau pelaku industri pangan, pastikan produk Anda aman dan terjaga kualitasnya dengan pengujian mikrobiologi dan kimia yang terakreditasi. Hubungi Prodia OHI untuk layanan uji makanan yang dapat membantu memastikan keamanan pangan dan memperkuat reputasi bisnis Anda. Pastikan olahan daging Anda aman dan diproses dengan cara yang sehat agar kita dapat #KerjaBersamaSehatBersama. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Prodia Food Health Laboratory melalui (0361) 4491 897 atau WhatsApp untuk informasi lebih lanjut tentang layanan kami.