Sebagian masyarakat mungkin berpikir setelah menerima vaksinasi maka dapat hidup seperti sebelum pandemi, tanpa masker dan tidak perlu berjarak. Apakah Kolega Prodia juga berpikir demikian? Nyatanya, masih banyak hal-hal yang perlu dikaji ulang terkait vaksinasi yang telah dilakukan dan pola hidup setelah vaksinasi.
Dalam wawancara yang dilakukan oleh WHO dengan Dr. Katherine O’Brien, disampaikan beberapa hal mengenai vaksin. Vaksin yang kita miliki saat ini adalah vaksin dua dosis. Setelah dosis pertama, WHO melihat respons imun yang baik yang muncul dalam waktu sekitar dua minggu setelah dosis pertama. Pada dosis kedua, respons kekebalan menjadi lebih kuat. Namun untuk memastikan berapa lama kekebalan akan bertahan dari vaksin yang dimiliki, WHO juga masih melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apakah respons kekebalan mereka tahan lama atau tidak dari waktu ke waktu dan lamanya waktu mereka terlindungi dari penyakit.
Uji klinis menunjukkan bahwa vaksin yang sudah beredar efektif melindungi masyarakat dari penyakit COVID-19. Hal yang masih harus diteliti lebih lagi melalui uji klinis adalah efektivitas vaksin untuk melindungi kita dari infeksi virus SARS-CoV-2 serta efektivitas vaksin untuk mencegah penularan ke orang lain.
Dalam situasi di mana masih ada penularan yang sangat luas di banyak negara dan terjadi di luar kendali, maka tindakan pencegahan akan sangat bergantung pada masyarakat dan kebijakan tiap negara. Realitanya masih adanya beberapa kelompok umur dan kelompok rentan tertentu yang belum mendapatkan vaksinasi, sehingga lebih berisiko terkena penyakit dan infeksi dan dapat menularkan kepada orang lain. Selain itu, di berbagai negara, ketersediaan dan distribusi vaksin masih cenderung terbatas.
Oleh sebab itu, tindakan pencegahan harus masih dilakukan oleh setiap anggota masyarakat. Dengan.memakai masker dengan benar, menjaga kebersihan tangan, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, menjaga pola makan sehat dan istirahat cukup, menjauhi kerumunan serta mengikuti program vaksinasi, kita akan mengurangi risiko terinfeksi dan risiko penularan kepada orang lain. Ketika kita melakukan protokol kesehatan, maka kita juga berusaha mewujudkan semangat #KerjaBersamaSehatBersama
Sumber: t.ly/xQ0l