Angka HIV di Indonesia berada dalam situasi yang tidak boleh diabaikan. Sejak kasus pertama di Indonesia tahun 1987 hingga Maret 2019, terdapat 338.363 jumlah kumulatif kasus HIV. Tentu perjuangan untuk #KerjaBersamaSehatBersama perlu dilakukan bersama-sama, termasuk dalam aspek penyakit HIV/AIDS maka Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) maupun lingkungan di sekitarnya perlu berperan serta dalam mencegah terjadinya penularannya.
Seseorang dapat tertular HIV melalui aktivitas tertentu, seperti seks atau penggunaan narkoba suntikan. Penularan HIV terjadi melalui cairan tubuh tertentu dari ODHA, yaitu: air mani, cairan pra-mani, cairan rektal, cairan vagina, darah, atau ASI. Ketika cairan di atas ini bersentuhan dengan selaput lendir atau jaringan yang rusak atau langsung disuntikkan ke dalam aliran darah (dari jarum suntik), maka penularan HIV terjadi. Selaput lendir ditemukan di dalam rektum, vagina, lubang penis, dan mulut.
Kasus penularan HIV yang kerap terjadi umumnya melalui hubungan seks anal atau vaginal dengan seseorang yang memiliki HIV tanpa menggunakan kondom. Penggunaan jarum suntik bergantian dengan ODHA juga merupakan kasus yang kerap terjadi. Selain itu tidak sedikit kasus penyebaran HIV terjadi dari seorang wanita dengan HIV ke anaknya selama kehamilan, persalinan, atau menyusui.
Dengan mengetahui metode penularan HIV/AIDS, maka Kolega Prodia dapat berwaspada. Namun jangan menjadi takut ataupun anti untuk bersosialisasi dengan ODHA, karena kontak biasa dengan mereka, seperti jabat tangan, pelukan tidak membuat terjadinya penularan HIV/AIDS. Kolega Prodia juga tidak dapat tertular HIV/AIDS dari kontak dengan benda-benda yang digunakan oleh ODHA, seperti dudukan toilet, gagang pintu, atau piring.
Seperti kata pepatah, sedia payung sebelum hujan, maka ada beberapa tindakan yang dapat kita lakukan untuk mencegah terjadinya penularan HIV. yaitu:
- Lakukan tes HIV. Jangan ragu untuk berkomunikasi dengan pasangan Anda mengenai tes HIV dan melakukan tes sebelum berhubungan seks.
- Pilih perilaku seksual yang berisiko rendah. Menggunakan kondom akan meminimalisir risiko penularan.
- Batasi jumlah pasangan seksual. Semakin banyak pasangan yang Anda miliki, maka semakin besar peluang Anda memiliki pasangan dengan HIV yang tidak terkontrol dengan baik atau pasangan dengan penyakit menular seksual (PMS).
- Jangan mengunakan narkoba atau menggunakan jarum suntik sembarangan. Penggunaan jarum suntik sebaiknya dilakukan oleh tenaga medis dan tidak digunakan bergantian untuk memastikan peralatan injeksi terjamin steril.
Sumber: http://t.ly/ZMGy t.ly/8OgA t.ly/9GJT t.ly/WKvG t.ly/k5pT t.ly/DNuu t.ly/uPVG