Risiko Kebisingan di Tempat Kerja

pexels ono kosuki 5974008 - Risiko Kebisingan di Tempat Kerja

Kerja di lingkungan yang bising dapat memiliki dampak serius pada kesehatan pekerja. Sebuah studi dari World Health Organization (WHO) menemukan bahwa sekitar 16% dari populasi global terpapar kebisingan di tempat kerja. Hal ini dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan, termasuk masalah pendengaran, stres, dan masalah kesehatan mental.

Kebisingan di tempat kerja dapat memiliki dampak serius pada kesehatan pekerja. Apa saja risiko kesehatan yang harus diketahui? Mari kita bahas dalam artikel ini.

 

Apa itu kebisingan di tempat kerja?

Kebisingan di tempat kerja adalah suara yang dihasilkan oleh mesin atau aktivitas yang terjadi di tempat kerja. Ini bisa berasal dari mesin, alat listrik, alat transportasi, atau aktivitas manusia. Kebisingan dapat dinyatakan dalam satuan desibel (dB), yang menunjukkan seberapa keras suara tersebut.

 

Risiko kesehatan yang diakibatkan kebisingan di tempat kerja

Kebisingan di tempat kerja dapat memiliki berbagai risiko kesehatan, termasuk:

  • Masalah pendengaran: Kebisingan yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada pendengaran. Hal ini dapat terjadi jika terpapar kebisingan dengan tingkat desibel yang tinggi dalam waktu yang lama. Kerusakan pendengaran dapat bersifat permanen dan mengganggu kehidupan sehari-hari.
  • Stres: Kebisingan yang tinggi dapat menyebabkan stres pada pekerja. Pekerja yang terpapar kebisingan mungkin merasa kesulitan berkonsentrasi, mudah marah, dan merasa lelah. Ini dapat mempengaruhi kinerja mereka di tempat kerja dan bahkan berdampak pada kesehatan mental mereka.
  • Masalah kesehatan mental: Pekerja yang terus-menerus terpapar kebisingan dapat mengalami masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan. Kondisi ini dapat mempengaruhi kesejahteraan pekerja dan kualitas hidup mereka.
Baca Juga:  Cegah Faktor Risiko Penularan Hepatitis di Lingkungan Kerja Anda

 

Cara mengurangi risiko kebisingan di tempat kerja

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko kebisingan di tempat kerja, antara lain:

  • Pengurangan sumber kebisingan: Sumber kebisingan dapat dikurangi dengan menggunakan alat yang lebih modern dan lebih tenang. Juga, penggunaan sistem isolasi suara dan peredam suara dapat membantu mengurangi kebisingan di tempat kerja.
  • Pemakaian alat pelindung pendengaran: Alat pelindung pendengaran, seperti penutup telinga dan earplug, dapat membantu melindungi pendengaran pekerja dari kebisingan di tempat kerja.
  • Pengaturan waktu: Jika memungkinkan, pekerja dapat mengatur jadwal kerja mereka untuk mengurangi waktu yang mereka habiskan di lingkungan bising.
  • Pelatihan: Pelatihan dapat membantu pekerja memahami risiko kesehatan yang diakibatkan kebisingan dan cara-cara untuk menguranginya. Pekerja juga perlu diberi informasi tentang tanda-tanda kerusakan pendengaran, seperti kesulitan mendengar, tinnitus, dan rasa penuh di telinga.

 

***

Kebisingan di tempat kerja dapat memiliki dampak serius pada kesehatan pekerja. Risiko kesehatan yang diakibatkan kebisingan meliputi masalah pendengaran, stres, dan masalah kesehatan mental. Namun, risiko ini dapat dikurangi dengan cara mengurangi sumber kebisingan, menggunakan alat pelindung pendengaran, mengatur waktu, dan memberikan pelatihan. Penting bagi perusahaan dan pekerja untuk memprioritaskan kesehatan dan keselamatan di tempat kerja dengan mengurangi kebisingan dan melindungi kesehatan pekerja.

Baca Juga:  Pentingnya Penerapan Sistem HACCP dalam Keamanan Pangan di Tempat Kerja

Bagi Anda yang memiliki peran sebagai HR, Manager, Direksi, atau pemilik usaha, Anda memiliki tanggung jawab untuk mengurangi risiko potensi kifosis bagi pekerja akibat minimnya pencahayaan. Oleh sebab lakukan pemeriksaan intensitas kebisingan bersama Prodia OHI dan cegah terjadinya risiko kecelakaan kerja. Selamat mewujudkan semangat #KerjaBersamaSehatBersama Kolega Prodia di tempat kerjamu!

 

Sumber: t.ly/Bc96 dan materi Prodia OHI