Pernahkah Kolega Prodia diingatkan oleh orang tua saat kecil dulu untuk sesekali bermain di luar rumah dan juga disajikan olahan makanan ikan, seperti salom, sarden, atau tuna? Ternyata hal tersebut bermanfaat bagi kesehatan tubuh, baik saat kita kecil dan bahkan hingga kita telah berada di usia produktif, karena nasihat kebiasaan tersebut baik bagi produksi vitamin D.
Memahami Vitamin D dan Fungsi Vitamin D
Vitamin D adalah nutrisi yang kita makan dan hormon yang dibuat tubuh kita, larut dalam lemak guna membantu tubuh menyerap dan mempertahankan kalsium dan fosfor. Hal inilah yang menjadi informasi kesehatan umum, bahwa vitamin D baik untuk kesehatan tulang. Beberapa penelitian laboratorium menunjukkan bahwa vitamin D dapat mengurangi pertumbuhan sel kanker, membantu mengendalikan infeksi dan mengurangi peradangan. Banyak organ dan jaringan tubuh memiliki reseptor untuk vitamin D, yang menunjukkan peran penting di luar kesehatan tulang.
Sumber Vitamin D
Beberapa makanan secara alami mengandung vitamin D, meskipun beberapa makanan diperkaya dengan vitamin. Bagi kebanyakan orang, cara terbaik untuk mendapatkan cukup vitamin D adalah dengan mengonsumsi suplemen karena sulit untuk makan cukup melalui makanan. Suplemen vitamin D tersedia dalam dua bentuk: vitamin D2 (“ergocalciferol” atau pra-vitamin D) dan vitamin D3 (“cholecalciferol”). Keduanya juga merupakan bentuk alami yang diproduksi dengan adanya sinar ultraviolet-B (UVB) matahari, oleh karena vitamin D2 dan D3 kerap disebut dengan “vitamin sinar matahari.” Sumber lain dari produksi D2 ada pada tumbuhan dan jamur dan D3 pada hewan, termasuk manusia.
Dampak Kurangnya Vitamin D bagi Kesehatan
Produksi vitamin D di kulit adalah sumber alami utama vitamin D. Tetapi sebagian orang memiliki tingkat produksi vitamin D yang tidak mencukupi karena mereka tinggal di tempat di mana sinar matahari terbatas. Selain itu, orang dengan kulit lebih gelap cenderung memiliki kadar vitamin D dalam darah yang lebih rendah karena pigmen (melanin) bertindak seperti naungan, mengurangi produksi vitamin D (dan juga mengurangi efek merusak sinar matahari pada kulit, termasuk kanker kulit).
Banyak orang mungkin tidak memenuhi kebutuhan minimum vitamin. Data dari National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) menemukan bahwa asupan rata-rata vitamin D dari makanan dan suplemen pada wanita usia 51 hingga 71 tahun adalah 308 IU setiap hari, tetapi hanya 140 IU dari makanan saja (termasuk produk yang diperkaya). Di seluruh dunia, diperkirakan 1 miliar orang memiliki kadar vitamin D yang tidak memadai dalam darah mereka, dan defisiensi dapat ditemukan pada semua etnis dan kelompok umur. Di negara-negara industri, para dokter melihat naiknya angka rakhitis, penyakit pelemahan tulang yang sebagian besar telah diberantas melalui fortifikasi vitamin D.
Manfaat Tes Vitamin D
Melihat pentingnya manfaat vitamin D dan bahaya akan kekurangan vitamin D, tes vitamin D menjadi salah satu langkah preventif yang dapat Anda lakukan. Melalui tes vitamin D, Anda dapat mengukur tingkat vitamin D dalam darah Anda untuk memastikan Anda memiliki cukup vitamin D agar tubuh Anda bekerja dengan baik.
Vitamin D sangat penting untuk kesehatan tulang dan gigi. Ini juga membantu menjaga otot, saraf, dan sistem kekebalan Anda bekerja secara normal. Memiliki kadar vitamin D yang rendah adalah masalah umum yang dapat menyebabkan gangguan tulang dan masalah medis lainnya. Pengujian vitamin D dapat memberi tahu Anda jika Anda perlu meningkatkan kadar vitamin D Anda.
Anda perlu melakukan tes vitamin D, terlebih jika Anda mengalami gejala berupa:
- Sakit tulang;
- Kelemahan atau nyeri otot;
- Tulang lunak;
- Tulang cacat;
- Tulang lemah dan patah tulang (patah tulang);
- Kepadatan tulang yang rendah (osteoporosis atau osteopenia).
***
Bersama Prodia OHI, Kolega Prodia dapat melakukan pemeriksaan vitamin D bagi Anda maupun pekerja Anda. Jaga kondisi tubuh Anda dengan melakukan medical check up secara berkala agar dapat menggapai semangat #KerjaBersamaSehatBersama.
Sumber: t.ly/Ixk8 t.ly/3wiK