Sebagai seorang pekerja, kita seringkali menghabiskan sebagian besar waktu kita untuk bekerja di depan komputer atau mesin lainnya. Namun, hal ini seringkali dilakukan tanpa memperhatikan kesehatan tubuh kita. Banyak dari kita tidak menyadari bahwa bekerja dengan postur tubuh yang salah dapat menyebabkan risiko ergonomi. Risiko ini dapat mempengaruhi kesehatan dan kinerja pekerja, serta berdampak pada produktivitas perusahaan secara keseluruhan.
Apa itu risiko ergonomi?
Risiko ergonomi adalah risiko kesehatan yang terkait dengan bekerja dalam posisi tubuh yang salah atau dengan gerakan yang berulang-ulang. Hal ini seringkali terjadi ketika pekerja tidak memperhatikan postur tubuhnya atau tidak diberikan lingkungan kerja yang sesuai. Beberapa contoh dari risiko ergonomi adalah sakit punggung, sakit leher, dan gangguan pada saraf.
Faktor-faktor risiko ergonomi
Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko ergonomi pada tempat kerja. Beberapa di antaranya adalah:
- Postur tubuh yang buruk. Bekerja dengan postur tubuh yang buruk dapat menyebabkan tekanan pada tulang belakang dan otot. Hal ini dapat menyebabkan sakit punggung dan gangguan pada tulang belakang.
- Ketinggian meja dan kursi yang tidak sesuai. Jika meja dan kursi tidak disesuaikan dengan tinggi tubuh pekerja, maka pekerja akan merasa tidak nyaman dan memaksakan tubuh mereka untuk menyesuaikan. Ini dapat menyebabkan gangguan pada otot dan saraf.
- Gerakan yang berulang-ulang. Gerakan yang berulang-ulang, seperti mengangkat benda berat atau menggunakan mouse secara terus menerus, dapat menyebabkan kelelahan otot dan gangguan pada saraf.
Dampak risiko ergonomi bagi kesehatan pekerja
Risiko ergonomi dapat berdampak buruk pada kesehatan pekerja. Beberapa dampak yang sering terjadi adalah:
- Sakit punggung dan leher. Postur tubuh yang buruk dan tekanan pada tulang belakang dapat menyebabkan sakit punggung dan leher.
- Gangguan pada saraf. Gerakan yang berulang-ulang dapat menyebabkan gangguan pada saraf dan menyebabkan kesemutan atau kebas pada tangan dan lengan.
- Gangguan pada otot. Tekanan pada otot dan gerakan yang berulang-ulang dapat menyebabkan gangguan pada otot, seperti carpal tunnel syndrome.
Langkah Pencegahan Risiko Ergonomi
Risiko ergonomi dapat berdampak yang merugikan bagi kesehatan dan produktivitas pekerja. Oleh karena itu, penting bagi Kolega Prodia untuk memerhatikan ergonomi pada tempat kerja. Beberapa langkah yang dapat diambil adalah:
- Memberikan lingkungan kerja yang sesuai. Perusahaan harus menyediakan meja dan kursi yang sesuai dengan tinggi tubuh pekerja. Selain itu, juga harus memastikan bahwa posisi monitor dan keyboard sesuai dengan postur tubuh pekerja.
- Mengajarkan teknik kerja yang benar. Perusahaan dapat memberikan pelatihan kepada pekerja mengenai teknik kerja yang benar, seperti cara mengangkat benda yang berat dan menggunakan mouse dengan benar. Hal ini dapat mengurangi risiko gerakan yang berulang-ulang.
- Mendorong istirahat secara teratur. Pekerja perlu istirahat secara teratur untuk menghindari kelelahan otot dan meningkatkan produktivitas. Perusahaan dapat mendorong pekerja untuk mengambil istirahat yang cukup dan melakukan peregangan.
***
Dalam rangka menjaga kesehatan dan produktivitas pekerja, risiko ergonomi harus diperhatikan pada tempat kerja. Dengan memberikan lingkungan kerja yang sesuai, mengajarkan teknik kerja yang benar, dan mendorong istirahat secara teratur, perusahaan dapat meminimalkan risiko ergonomi dan meningkatkan kesehatan serta produktivitas pekerja. Anda dapat menggunakan layanan occupational office surveillance dari Prodia OHI untuk memeriksa berbagai risiko pada ruang kerja Anda. Selamat mewujudkan semangat #KerjaBersamaSehatBersama dalam bisnis yang Anda miliki!
Sumber: bit.ly/3E8PJLW bit.ly/3YJwoJe bit.ly/3lB0Cjh https://bit.ly/3S83YpZ