Menjaga Kesehatan Jantung Sejak Usia Muda

Menjaga Kesehatan Jantung Sejak Usia Muda - Menjaga Kesehatan Jantung Sejak Usia Muda

“Good health is not something we can buy. However, it can be an extremely valuable savings account.” – Anne Wilson Schaef, American Author.

Beberapa orang menganggap bahwa usia produktif merupakan masa untuk bekerja dengan keras dan juga menikmati berbagai kemewahan dalam hidup. Nyatanya, tidak ada satupun yang dapat mengetahui kondisi kesehatan dan juga masa umur kita dengan presisi. Bahkan di usia muda pun, risiko penyakit bisa saja terjadi, salah satunya adalah penyakit jantung koroner.

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2018 tercatat bahwa penyakit jantung tersebar di semua kelompok umur. Prevalensi tertinggi memang berada di umur 75 tahun ke atas, tetapi pekerja di usia produktif pun juga berpotensi terkena serangan jantung; usia 25-34 memiliki prevalensi 0,8%; dan usia 35-44 memiliki prevalensi 1,3%.

Penyakit jantung koroner hanyalah satu jenis dari kelompok penyakit kardiovaskular (CVD) yang di dalamnya terdapat gangguan jantung dan pembuluh darah lainnya. Dalam kelompok penyakit kardiovaskular, di dalamnya terdapat:

  • penyakit jantung koroner – penyakit pembuluh darah yang memasok otot jantung;
  • penyakit serebrovaskular – penyakit pembuluh darah yang memasok otak;
  • penyakit arteri perifer – penyakit pembuluh darah yang memasok lengan dan kaki;
  • penyakit jantung rematik – kerusakan otot jantung dan katup jantung akibat demam rematik, yang disebabkan oleh bakteri streptokokus;
  • penyakit jantung bawaan – cacat lahir yang mempengaruhi perkembangan normal dan fungsi jantung yang disebabkan oleh malformasi struktur jantung sejak lahir; dan
  • trombosis vena dalam dan emboli paru – gumpalan darah di vena kaki, yang dapat terlepas dan berpindah ke jantung dan paru-paru.
Baca Juga:  Fokus Puasa Intermittent - Waktu Makan atau Apa yang Dimakan?

Serangan jantung dan stroke merupakan kejadian akut yang kerap terjadi dan disebabkan oleh penyumbatan aliran darah akibat penumpukan timbunan lemak di dinding bagian dalam pembuluh darah yang memasok jantung atau otak.

Terjadinya berbagai penyakit kardiovaskular dan serangan jantung maupun stroke umumnya disebabkan pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, penggunaan tembakau dan penggunaan alkohol yang berbahaya. Efek dari faktor risiko perilaku dapat muncul pada individu sebagai peningkatan tekanan darah, peningkatan glukosa darah, peningkatan lipid darah, dan kelebihan berat badan dan obesitas. “Faktor risiko menengah” ini dapat diukur melalui fasilitas perawatan primer dan menunjukkan peningkatan risiko serangan jantung, stroke, gagal jantung, dan komplikasi lainnya.

Tentu Anda ingin mengurangi risiko penyakit kardiovaskular baik bagi diri Anda, keluarga maupun pekerja di lingkungan Anda. Oleh sebab itu penghentian penggunaan tembakau, pengurangan garam dalam makanan, mengkonsumsi lebih banyak buah dan sayuran, aktivitas fisik secara teratur dan menghindari penggunaan alkohol. Selain itu, pengobatan hipertensi, diabetes dan lipid darah tinggi diperlukan untuk mengurangi risiko kardiovaskular dan mencegah serangan jantung dan stroke.

Baca Juga:  Pahami Risiko Ergonomi pada Pekerja

Anda juga dapat melakukan pemeriksaan elektrodiagram (EKG), yaitu tes yang digunakan untuk memeriksa ritme jantung dan aktivitas listrik dalam tubuh kita. Melalui layanan EKG, Anda dapat menyelidiki gejala kemungkinan masalah jantung, seperti nyeri dada, palpitasi (detak jantung yang tiba-tiba terlihat), pusing dan sesak napas.

Dapatkan layanan EKG melalui Prodia OHI dan jadilah bagian dari Kolega Prodia. Anda juga dapat melakukan pemeriksaan medical check up sebagai bentuk investasi kesehatan untuk masa depan nanti. Wujudkan semangat #KerjaBersamaSehatBersama dengan menjaga kesehatan jantungmu.

 

Sumber: t.ly/QeFV t.ly/5jVX t.ly/4k7t t.ly/anDr