Mengenal Asam Urat untuk Kesehatan yang Lebih Baik

Apa itu Asam Urat?

Asam urat merupakan kondisi yang sering kali dianggap sepele, namun dapat menyebabkan rasa sakit yang intens, pembengkakan, dan sensasi terbakar pada sendi. Penyakit ini tidak memandang usia atau jenis kelamin, sering menyerang jari tangan, lutut, pergelangan kaki, dan jari kaki. Pria di atas 30 tahun lebih rentan terhadap penyakit ini, sementara pada wanita berisiko tinggi terkena setelah menopause.

Penting untuk membedakan antara asam urat dan rematik, yang sering kali disalahpahami sebagai kondisi yang sama. Rematik merujuk pada kondisi nyeri dan peradangan pada sendi atau otot, tetapi penyebabnya tidak terkait dengan tinggi kadarnya dalam tubuh.

Pengertian Asam Urat

Gout atau asam urat adalah bentuk umum dari peradangan sendi yang terasa sangat nyeri.  Kondisi ini dapat hilang timbul, pada suatu ketika penderita dapat mengalami gejala nyeri yang sangat sakit (flares) tetapi kadang tidak terasa gejala apapun (remision). Apabila berlangsung secara terus menerus dapat menyebabkan artritis gout  yaitu peradangan akibat asam urat yang dapat memburuk seiring waktu. Artritis gout adalah artritis yang disebabkan oleh penumpukan kristal monohidrat monosodium urat di sendi, hal inilah yang menyebabkan peradangan dan nyeri yang tajam. Penumpukan ini terjadi ketika tubuh memiliki kadar yang tinggi akibat pemecahan purin yang berlebihan.

Purin adalah adalah zat yang dapat ditemukan di dalam sel semua makhluk hidup, termasuk manusia, hewan, dan tumbuhan. Molekul purin terdiri dari atom karbon dan nitrogen, dan molekul ini ditemukan dalam DNA dan RNA sel. Di dalam tubuh manusia, purin dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu purin endogen dan purin eksogen. Sekitar 2/3 purin dalam tubuh bersifat endogen. Purin ini diproduksi oleh tubuh manusia dan ditemukan di dalam sel. Seperti diketahui sel, di dalam tubuh terus-menerus mengalami kematian dan regenerasi. Purin endogen didapat dari sel-sel tubuh yang rusak dan mati yang telah diproses oleh tubuh. Sedangakan purin eksogen adalah purin yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan. Purin ini dimetabolisme oleh tubuh sebagai bagian dari proses pencernaan. Ketika purin endogen dan eksogen diproses di dalam tubuh, mereka menghasilkan produk sampingan yang disebut asam urat. Biasanya, sekitar 90% asam urat diserap kembali ke dalam tubuh, dan sisanya dikeluarkan melalui urin dan feses. Namun, jika tubuh menghasilkan asam urat berlebih atau ginjal tidak mampu mengeluarkannya dengan efisien, asam urat dapat menumpuk dan membentuk kristal pada sendi, menyebabkan nyeri, peradangan, dan pembengkakan.

Baca Juga:  Menghadapi Kesenjangan Generasi di Lingkungan Kerja

Penyebab Asam Urat

Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, terutama mereka yang tidak menjaga keseimbangan asupan nutrisi, memiliki kondisi medis tertentu, faktor genetik, atau karena faktor usia. Gejala awal sering kali berupa nyeri pada sendi, seperti lutut, pergelangan kaki, jari kaki, atau jari tangan, yang seringkali diabaikan, terutama oleh mereka yang sering melakukan aktivitas fisik.

Berikut adalah beberapa faktor yang dapat menyebabkan penyakit ini:

Asupan Makanan Tinggi Purin

Makanan dengan kandungan purin yang tinggi, seperti daging merah, jeroan, serta beberapa jenis makanan laut dapat meningkatkan produksi asam urat. Begitu juga konsumsi beberapa jenis minuman diantaranya minuman beralkohol, khususnya bir, dan minuman manis tinggi gula akan memicu peningkatkan asam urat. Apabila makanan dan minuman tersebut dikonsumsi berlebihan akan diproses di dalam tubuh, menghasilkan asam urat, serta mempengaruhi metabolisme tubuh, sehingga meningkatkan kadarnya di dalam tubuh.

Fungsi Ginjal yang Terganggu

Ginjal memiliki peran krusial dalam mengeliminasi asam urat yang berlebihan melalui urin. Jika ginjal tidak berfungsi optimal, misalnya karena gangguan atau adanya penyakit pada ginjal, dapat menyebabkan penumpukan kadarnya dalam tubuh.

Obesitas

Berat badan berlebih atau obesitas dapat mempengaruhi kadar asam urat. Lemak tubuh dapat menghambat pengeluaran dan meningkatkan produksinya, sehingga orang dengan indeks Massa Tubuh (IMT) yang tinggi lebih berisiko mengalami asam urat.

Faktor Keturunan

Riwayat keluarga dengan asam urat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit ini. Faktor genetik berpengaruh pada kemampuan tubuh dalam mengatur kadarnya.

Proses Penuaan

Seiring bertambahnya usia, efisiensi ginjal dalam mengeluarkan asam urat menurun, sehingga risiko penyakit ini meningkat pada usia lanjut. Penelitian menunjukkan faktor risiko asam urat meningkat pada pria di atas 30 tahun dan meningkat dua kali lipat pada wanita setelah menopause (post-menopause).

Penyakit Kronis

Kondisi kesehatan seperti hipertensi, penyakit ginjal, diabetes, dan psoriasis dapat meningkatkan risiko menderita asam urat. Gangguan metabolisme dan inflamasi pada kondisi – kondisi tersebut dapat mempengaruhi metabolisme dan menyebabkan penumpukan.

Dampak Stres

Stres berkepanjangan dapat memicu produksi senyawa kimia yang meningkatkan asam urat. Stres juga berdampak pada gaya hidup dan pola makan, yang dapat memicu penyakit ini.

Pengaruh Obat-obatan

Obat tertentu, khususnya diuretik dan aspirin dosis tinggi, dapat mempengaruhi metabolisme asam urat dan meningkatkan kadarnya dalam darah.

Gejala Asam Urat yang Sering Diabaikan

Banyak orang tidak menyadari tanda-tanda asam urat karena gejalanya sering kali tidak spesifik dan bisa saja tidak terdeteksi tanpa pemeriksaan medis. Berikut ini beberapa gejala yang mungkin Anda alami:

Baca Juga:  Pahami Prinsip ABC (Airway, Breath and Circulation) Sebagai Pertolongan Pertama

Nyeri di Jempol Kaki

Salah satu gejala umum penyakit ini adalah rasa sakit di sekitar jempol kaki. Penyebabnya bisa bervariasi, mulai dari konsumsi obat tertentu, kondisi medis tertentu, hingga ketidakseimbangan metabolisme. Kristal asam urat sering menumpuk di jempol kaki karena suhu yang lebih dingin di area tersebut dan jaraknya yang jauh dari jantung.

Nyeri di Pergelangan Tangan, Kaki, Lutut, dan Siku

Asam urat juga bisa menyebabkan pembengkakan dan nyeri di sekitar pergelangan tangan, kaki, lutut, dan siku. Penyakit ini sering menyerang sendi dan bisa menyebar ke berbagai bagian tubuh.

Rasa Sakit yang Meningkat di Malam Hari

Gejalanya sering kali terasa lebih intens di malam hari. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti perubahan suhu yang lebih rendah di malam hari yang memicu pembentukan kristal asam urat, serta peningkatan kadar karbon dioksida dalam darah saat tidur yang meningkatkan keasaman darah dan produksi asam urat.

Nyeri yang Datang Secara Tiba-tiba

Gejalanya sering kali muncul secara tiba-tiba dan bisa hilang serta muncul kembali tanpa peringatan. Banyak penderita mengalami rasa sakit yang intens, yang kemudian menghilang dan membuat mereka merasa seolah-olah tidak ada masalah.

Demam dan Menggigil

Demam dan menggigil sering menjadi gejala awal asam urat, mirip dengan gejala flu. Ini terjadi karena kristalnya yang menumpuk pada sendi mengaktivasi pelepasan berbagai sitokin. Sitokin inilah yang mendorong respon inflamasi sistemik akut. Salah satu respon inflamasi yang kuat adalah demam. Semakin banyak sendi yang mengalami inflamasi (multiple joint) semakin berat respon inflamasi yang diakibatkan yang memicu demam. Sendi lutut misalnya, merupakan satu sendi besar di tubuh, dapat melepaskan lebih banyak interleukin (IL)-1, IL-6, dan tumor necrosis factor-alpha (TNF-α) dibandingkan sendi yang lebih kecil seperti sendi jari, sehingga menyebabkan respon inflamasi yang kuat, yang dapat mengakibatkan demam.

Pembengkakan dan Benjolan

Kristal asam urat yang tidak diobati dapat menyebabkan pembengkakan dan pembentukan benjolan, yang dikenal sebagai tophi, di sekitar sendi.

Masalah pada Ginjal

Asam urat yang tidak terkontrol dapat menyebabkan komplikasi serius seperti batu ginjal. Kristalnya yang mengendap di persendian dapat berpindah ke ginjal dan menumpuk, membentuk batu ginjal.

Pencegahan Asam Urat

Menghadapi gejalanya, langkah awal yang bijak adalah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan penanganan yang sesuai. Selain itu, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit ini, antara lain:

Batasi Makanan Tinggi Purin

Untuk mencegah asam urat, penting untuk mengurangi konsumsi makanan dengan kandungan purin yang tinggi. Beberapa contoh makanan yang harus dihindari adalah 

  • Jenis sayuran dan protein nabati seperti asparagus, jamur, bayam, kembang kol, tauge, dan kacang-kacangan
  • Jenis buah-buahan seperti durian dan nangka
  • Jenis pangan hewani seperti daging bebek, daging merah, kambing, jeroan, serta makanan laut (ikan teri, sarden dan tuna),makanan berlemak 
  • Serta makanan olahan 
Baca Juga:  Hepatitis Bagi Pekerja: Mengenal, Mengantisipasi, dan Bertindak

Sebagai alternatif, pilihlah makanan yang dapat menurunkan kadar asam urat, seperti pisang, jahe, ceri, lemon, dan cuka apel, namun pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Kurangi Minuman Bersoda dan Alkohol

Minuman yang mengandung purin tinggi, seperti bir, serta minuman manis dan berkafein seperti teh, kopi, dan minuman energi, dapat meningkatkan kadarnya. Sebagai pengganti, perbanyak konsumsi air putih, idealnya sekitar 1,5 hingga 2 liter per hari.

Ikuti Program Aktivitas Fisik

Melakukan aktivitas fisik secara teratur dapat membantu mengurangi rasa sakit dan kekakuan akibat penyakit ini, serta meningkatkan mood dan kemampuan bergerak. Aktivitas fisik yang disarankan meliputi berjalan kaki, berenang, atau bersepeda selama 30 menit setiap hari selama lima hari dalam seminggu. Anda juga bisa membagi waktu tersebut menjadi tiga sesi 10 menit sepanjang hari. Aktivitas fisik teratur juga dapat mengurangi risiko penyakit kronis lainnya seperti penyakit jantung, stroke, dan diabetes.

Lakukan Pemeriksaan Kesehatan Rutin

Sebagai langkah pencegahan, lakukan pemeriksaan asam urat secara berkala untuk memantau kadarnya dalam tubuh Anda. Menurut Pedoman Diagnosis dan Pengelolaan Gout (Perhimpunan Reumatologi Indonesia, 2018) seseorang didiagnosis gout jika kadarnya serumnya berada di atas 6,8 mg/dL. Karena itu penting menjaga agar kadarnya di bawah angka tersebut. Selain itu, pemeriksaan terkait fungsi ginjal, seperti pemeriksaan kreatinin juga penting dilakukan untuk memastikan ginjal Anda dapat bekerja optimal untuk menyaring zat sisa di dalam tubuh.

Pemeriksaan Bersama Prodia OHI

Seperti diketahui, asam urat dapat menimbulkan rasa sakit yang intens dan pembengkakan pada sendi yang mengganggu aktivitas penderitanya. Kondisi ini dapat menyerang siapa saja, tanpa memandang usia atau jenis kelamin, tetapi sering kali gejalanya diabaikan. Pencegahannya harus dimulai sejak awal, yaitu dengan menerapkan gaya hidup yang sehat, seperti pola makan dan aktivitas fisik yang cukup. Selain itu penting dilakukan pemeriksaan kesehatan untuk memantau kadar asam urat serta fungsi ginjal Anda. 

Prodia OHI menyediakan layanan pemeriksaan kesehatan yang komprehensif, termasuk pemeriksaan asam urat, yang dapat membantu Anda mengidentifikasi dan mengelola kondisi ini sejak dini. Dengan memanfaatkan layanan ini, Anda dapat mengambil langkah-langkah preventif untuk menjaga kesehatan dan mencegah komplikasi yang berbahaya agar kita semua dapat #KerjaBersamaSehatBersama. Silakan kunjungi media sosial kami atau Cabang Prodia OHC terdekat untuk informasi lebih lanjut.