Di tengah kemajuan industri saat ini, heat stress muncul sebagai salah satu isu kesehatan serius yang dihadapi pekerja di berbagai sektor. Tidak hanya berdampak pada kesehatan individu, heat stress juga mempengaruhi produktivitas dan efisiensi kerja secara keseluruhan. Artikel ini akan mengulas tuntas tentang heat stress, mulai dari penyebab, efek yang ditimbulkan pada pekerja, hingga strategi dan solusi yang dapat diterapkan untuk mengatasinya.
Daftar isi
Apa Itu Heat Stress?
Heat stress adalah kondisi yang terjadi ketika tubuh gagal mengatur suhu internalnya dengan efektif, sering kali karena terpajan suhu panas ekstrem di lingkungan kerja dan aktivitas fisik yang berat. Faktor risikonya meliputi lingkungan kerja yang panas, tingginya kelembapan, dehidrasi, serta penggunaan pakaian kerja yang tidak sesuai.
Dampak Heat Stress Terhadap Pekerja
Pekerja di bidang konstruksi, pertambangan, dan manufaktur sering kali berada dalam risiko tinggi mengalami heat stress. Pajanan terhadap panas ekstrem dapat menyebabkan berbagai penyakit dan cedera kerja, termasuk heat stress (heat-related illness) termasuk heat rash, heat cramps, heat exhaustion, heat syncope dan heat stroke. Panas juga dapat meningkatkan risiko cedera pada pekerja karena dapat menyebabkan telapak tangan berkeringat, kacamata pengaman berembun, dan pusing. Luka bakar juga dapat terjadi akibat kontak tidak sengaja dengan permukaan panas atau uap. Pekerja dengan obesitas, memiliki penyakit jantung atau tekanan darah tinggi, dan mengonsumsi obat-obatan tertentu berisiko lebih besar mengalami heat-related illness.
Selain dampak langsung terhadap kesehatan fisik, heat stress juga berpengaruh pada aspek psikologis pekerja, seperti peningkatan stres dan kecemasan akibat kondisi kerja yang tidak nyaman. Pekerja yang berada dalam risiko lebih tinggi mengalami heat stress termasuk mereka yang berusia di atas 65 tahun, memiliki berat badan berlebih, menderita penyakit jantung atau tekanan darah tinggi, atau mengonsumsi obat-obatan yang dapat dipengaruhi oleh panas ekstrem. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk menyediakan pelatihan kepada pekerja agar mereka memahami apa itu heat stress, bagaimana dampaknya terhadap kesehatan dan keselamatan mereka, serta cara pencegahannya.
Identifikasi Risiko Heat Stress di Tempat Kerja
Mengenali risiko heat stress di lingkungan kerja penting untuk merancang strategi pencegahan yang efektif. Evaluasi lingkungan kerja termasuk pengukuran suhu, kelembapan, dan sirkulasi udara. Indeks Suhu Basah dan Bola (ISBB) digunakan untuk menilai stres panas di lingkungan kerja dengan memperhitungkan suhu, kelembapan, kecepatan angin, sudut matahari, dan tutupan awan. Dengan menerapkan ISBB, perusahaan dapat menentukan batas aman pajanan panas dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang sesuai.
Nilai Ambang Batas (NAB) iklim lingkungan kerja merupakan batas pajanan iklim lingkungan kerja atau pajanan panas yang tidak boleh dilampaui selama 8 jam kerja per hari. NAB iklim lingkungan umumnya diukur dengan metode Indeks Suhu Basah dan Bola (ISBB) dan dinyatakan dalam derajat celcius. Penetapan NAB juga dipengaruhi tingkat aktivitas pekerjaan serta alokasi waktu kerja dengan istirahat. NAB iklim lingkungan kerja dapat dilihat pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 70 Tahun 2016.
Penting juga untuk mempertimbangkan karakteristik individu pekerja dalam proses identifikasi risiko, termasuk kondisi kesehatan, usia, dan level kebugaran fisik mereka. Pekerja dengan kondisi kesehatan tertentu atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu mungkin lebih sensitif terhadap dampak negatif dari heat stress. Karena itu, pemeriksaan kesehatan secara rutin dan konsultasi dengan ahli kesehatan dapat mengidentifikasi pekerja yang memerlukan perhatian lebih atau penyesuaian tugas untuk mencegah terjadinya kondisi ini.
Strategi Pencegahan Heat Stress dari Perusahaan
Dalam menghadapi risiko ini di lingkungan kerja, perusahaan memiliki peran penting dalam mengimplementasikan strategi pencegahan yang komprehensif. Strategi ini tidak hanya bertujuan untuk melindungi kesehatan pekerja, tetapi juga untuk memastikan kelancaran operasional dan produktivitas kerja. Berikut adalah beberapa langkah strategis yang dapat diambil oleh perusahaan untuk mencegah heat stress:
Kontrol Teknis
Perusahaan dapat menginstalasi dan memelihara sistem ventilasi yang baik untuk memastikan sirkulasi udara yang optimal di area kerja. Hal ini membantu mengurangi akumulasi panas dan memperbaiki kualitas udara di dalam ruangan. Perusahaan juga dapat menyediakan peralatan pendingin seperti AC atau kipas angin di lokasi kerja yang cenderung memiliki suhu tinggi. Ini penting untuk menjaga suhu ruangan tetap dalam batas yang aman bagi pekerja.
Hazard Communication bagi pekerja
Perusahaan dapat mengadakan sesi pelatihan rutin untuk memberikan pengetahuan kepada pekerja tentang risiko heat stress, gejala yang harus diwaspadai, dan cara penanganan awal jika terjadi gejala. Ataupun menyebarkan informasi tentang cara pencegahannya melalui poster, leaflet, atau pertemuan rutin. Ini membantu meningkatkan kesadaran pekerja tentang pentingnya menjaga diri dari risiko heat stress.
Aklimatisasi
Perusahaan dapat memberikan waktu bagi pekerja, terutama yang baru, untuk beradaptasi dengan kondisi panas di tempat kerja. Program ini bisa mencakup penyesuaian jadwal kerja atau peningkatan durasi istirahat di awal masa kerja. Selain itu, bisa juga dengan meningkatkan durasi dan intensitas kerja di lingkungan panas secara bertahap, memungkinkan tubuh pekerja untuk menyesuaikan diri secara alami dengan kondisi tersebut.
Monitoring Iklim Kerja
Perusahaan melakukan pemantauan kondisi suhu dan kelembapan di area kerja secara rutin. Pengawasan ini membantu perusahaan untuk memastikan bahwa kondisi lingkungan kerja tetap berada dalam batas yang aman. Berdasarkan hasil monitoring, perusahaan dapat mengevaluasi dan melakukan penyesuaian pada strategi pencegahan heat stress, termasuk mengubah jadwal kerja atau menambah fasilitas pendingin jika diperlukan.
Langkah-Langkah Mengatasi Heat Stress bagi Pekerja
Untuk menghadapi tantangan heat stress di tempat kerja, ada beberapa langkah praktis yang bisa diambil oleh pekerja untuk menjaga kesehatan dan kinerja mereka:
Cukupi Kebutuhan Hidrasi
Menghidrasi tubuh dengan cukup adalah kunci utama dalam mengatasi heat stress. Pekerja disarankan untuk mengonsumsi lebih dari 2 liter air putih setiap hari, terutama saat cuaca panas atau saat bekerja di lingkungan yang panas. Penting juga untuk menghindari minuman yang mengandung kafein, seperti kopi dan soda, yang dapat meningkatkan dehidrasi.
Pilih Pakaian yang Sesuai
Pemilihan pakaian kerja sangat mempengaruhi kemampuan tubuh dalam mengatur suhu. Pakaian yang terbuat dari bahan katun, yang ringan dan mampu menyerap keringat, sangat disarankan. Pakaian berwarna cerah juga lebih baik dalam memantulkan sinar matahari dibandingkan dengan pakaian berwarna gelap yang cenderung menyerap panas.
Jaga Asupan Makanan
Nutrisi yang seimbang penting untuk menjaga stamina dan kesehatan pekerja. Konsumsi makanan yang kaya akan vitamin, mineral, dan serat, seperti buah-buahan, sayuran, protein tanpa lemak, dan biji-bijian, dapat membantu tubuh lebih tahan terhadap kondisi panas.
Istirahat Berkala
Mengambil waktu untuk istirahat secara berkala di tempat yang sejuk dan teduh sangat penting untuk memberi kesempatan tubuh pulih dari paparan panas. Istirahat yang cukup juga membantu menjaga konsentrasi dan mencegah kelelahan.
Solusi Komprehensif dari Prodia OHI
Prodia OHI menawarkan solusi komprehensif dalam mengatasi heat stress di tempat kerja. Layanan pemeriksaan heat stress dari Prodia OHI dirancang untuk memberikan evaluasi menyeluruh terhadap kondisi lingkungan kerja, mengidentifikasi potensi risiko, dan memberikan rekomendasi praktis untuk mengatasinya. Dengan pendekatan yang berfokus pada kesehatan dan keselamatan pekerja, Prodia OHI membantu perusahaan dalam menerapkan strategi pencegahan heat stress yang efektif, mendukung lingkungan kerja yang lebih sehat dan aman. Layanan ini sangat penting untuk perusahaan yang pekerjanya sering terpajan pada kondisi panas ekstrem, membantu memastikan bahwa setiap pekerja terlindungi dan dapat bekerja dalam kondisi optimal.
Kesimpulan
Menghadapi heat stress di lingkungan kerja memerlukan upaya kolektif dan strategi yang komprehensif, baik dari sisi perusahaan maupun pekerja. Dengan memahami risiko, dampak, dan cara pencegahan heat stress, kita dapat mengambil langkah-langkah proaktif untuk melindungi kesehatan dan keselamatan semua pihak di tempat kerja.
Layanan pemeriksaan heat stress dari Prodia OHI menawarkan solusi komprehensif untuk membantu perusahaan mengidentifikasi potensi risiko dan mengimplementasikan tindakan pencegahan yang efektif agar kita semua dapat #KerjaBersamaSehatBersama. Untuk informasi lebih lanjut tentang layanan monitoring heat stress dan layanan kesehatan lainnya, kunjungi website Prodia OHI di www.prodiaohi.co.id.