Kesehatan pekerja adalah modal utama, karena tanpa kesehatan kita tidak dapat mencapai produktivitas individu dengan maksimal dan tanpanya segala pencapaian tidak dapat dinikmati sepenuhnya, yang akan berpengaruh terhadap kesejahteraan individu. Karena itu kesehatan pekerja merupakan hal yang penting diperhatikan untuk memaksimalkan produktivitas dan kemajuan dalam suatu perusahaan. Namun, untuk mencapai kesehatan individu pekerja yang baik, tidak dapat dicapai sendirian. Banyak faktor yang memengaruhi kesehatan individu, salah satunya kesehatan lingkungan kerja.
Seperti kita tahu kesehatan lingkungan dan kesehatan pekerja memiliki korelasi yang saling memengaruhi, sehingga keduanya tidak bisa diabaikan, termasuk kesehatan lingkungan kerja. Lingkungan kerja dapat memengaruhi kinerja dan produktivitas pekerja. Lingkungan kerja yang tidak mementingkan keselamatan kerja biasanya juga tidak terlalu memedulikan kesehatan pekerjanya.
Daftar isi
Dampak Lingkungan Kerja yang Tidak Sehat
Faktor Fisik:
- Ruang Kerja Tidak Ergonomis: Ruang kerja yang tidak dirancang dengan ergonomis dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan cedera, seperti nyeri punggung dan leher.
- Kurangnya Ventilasi: Ventilasi yang tidak memadai menyebabkan kualitas udara yang buruk, berpotensi menyebabkan masalah pernapasan.
- Kebisingan yang Berlebihan: Tingkat kebisingan yang tinggi di tempat kerja dapat menyebabkan stres dan gangguan pendengaran.
- Suhu Udara yang Ekstrem: Suhu yang terlalu panas atau dingin mengganggu kenyamanan dan konsentrasi kerja.
- Pencahayaan yang Tidak Sesuai: Pencahayaan yang buruk menyebabkan mata lelah dan mengurangi efisiensi kerja.
- Kurangnya Alat Pelindung Diri dan Peralatan Keadaan Darurat: Ketidaktersediaan alat pelindung diri dan peralatan darurat meningkatkan risiko kecelakaan di tempat kerja serta penyakit akibat kerja.
Faktor Psikososial:
- Budaya Kerja yang Buruk: Lingkungan kerja yang tidak mendukung dapat menyebabkan stres dan konflik antar pekerja.
- Komunikasi yang Kurang Efektif: Kurangnya komunikasi yang efektif dapat menimbulkan salah paham dan kurangnya kejelasan tugas.
- Kurangnya Dukungan Supervisor: Tanpa dukungan yang memadai dari supervisor, pekerja mungkin merasa tidak dihargai dan diabaikan.
Mengidentifikasi dan Mengatasi Faktor Psikososial di Tempat Kerja
Pengenalan dan penanganan faktor psikososial di tempat kerja menjadi kunci dalam membangun lingkungan kerja yang sehat secara mental. Budaya kerja yang buruk, komunikasi yang tidak efektif, dan kurangnya dukungan dari supervisor dapat memicu stres dan masalah kesehatan mental lainnya. Oleh karena itu, perusahaan perlu mengembangkan strategi untuk mengatasi masalah psikososial ini, seperti:
Menciptakan Ruang Kerja yang Ergonomis
Perusahaan harus merancang ruang kerja yang ergonomis, menjamin pencahayaan dan ventilasi yang memadai serta suhu ruangan yang nyaman. Faktor-faktor ini terbukti mempengaruhi kinerja pekerja, dengan 65% pekerja menilai lingkungan kerja yang buruk dapat menurunkan produktivitas mereka. Peralatan keadaan darurat yang mudah diakses juga harus disediakan untuk menjamin keselamatan.
Menjaga Kebersihan Lingkungan Kerja
Kebersihan lingkungan kerja merupakan aspek penting lainnya. Perusahaan harus rutin membersihkan area kerja, mengurangi kebisingan, dan menyediakan fasilitas seperti tempat sampah dan toilet yang bersih. Lingkungan kerja yang bersih dan nyaman dapat meningkatkan kesehatan pekerja.
Membangun Budaya Kerja yang Sehat
Perusahaan perlu memprioritaskan komunikasi yang efektif, dukungan sosial, dan pengelolaan konflik untuk menciptakan budaya kerja yang sehat. Menurut penelitian Occupational Medicine & Health Affairs, 89% pekerja percaya bahwa semangat tim yang baik berpengaruh pada kinerja, dan 84% menyatakan pentingnya dukungan dari atasan. Pelatihan dan workshop tentang manajemen stres, keseimbangan hidup dan kerja, serta keterampilan interpersonal dapat mendukung inisiatif ini.
Pentingnya Pemeriksaan Kesehatan Pekerja Secara Reguler
Selain memperhatikan faktor-faktor di tempat kerja, penting juga bagi perusahaan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan pekerja secara reguler. Layanan seperti Occupational Office Surveillance yang bukan hanya memberikan manfaat dari layanan medical check up pekerja, tetapi juga layanan monitoring lingkungan kerja (terkhusus yang ada di area perkantoran) serta Psikososial Risk Factor Identification yang membantu identifikasi pajanan psikososial yang ada di tempat kerja. Layanan dari Prodia OHI ini dapat membantu dalam hal tersebut, dengan menyediakan pemeriksaan kesehatan fisik, psikososial yang terintegrasi dengan uji lingkungan kerja (environmental monitoring)
Lingkungan kerja secara fisik maupun psikososial di tempat kerja memainkan peran penting dalam kesehatan pekerja dan kinerja pekerja. Namun, upaya-upaya kesehatan yang dilakukan secara pribadi oleh individu pekerja juga tidak boleh diabaikan. Karena individu-individu yang sehat, akan membangun lingkungan kerja yang sehat secara fisik dan mental. Karenanya, upaya kesehatan harus dilakukan beriringan, baik secara pribadi maupun di lingkungan kerja, demi tercapainya kesehatan pekerja bersama. Hal ini bukan hanya tanggung jawab individu pekerja maupun manajemen perusahaan saja, tapi seluruh pihak, untuk mencapai kemajuan dan produktivitas perusahaan bagi semua pihak.
Menciptakan lingkungan kerja yang sehat, baik secara fisik maupun psikososial, adalah tanggung jawab bersama. Perusahaan, manajemen, dan pekerja harus bekerja sama untuk mengidentifikasi dan mengatasi masalah kesehatan di tempat kerja. Dengan demikian, kesehatan pekerja dapat terjaga, yang tentunya akan meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan di tempat kerja. Untuk informasi lebih lanjut tentang kesehatan mental di tempat kerja, kunjungi website Prodia OHI di https://prodiaohi.co.id/.