Bulan Ramadhan erat kaitannya dengan tayangan makanan, takjil, hingga sirup yang mulai bermunculan di media maupun sosial media. Serangkaian resep penganan spesial ramadhan pun mulai ditawarkan, entah melalui channel online maupun melalui percakapan antar tetangga. Hal tersebut merupakan salah satu euforia yang terjadi di bulan Ramadhan, khususnya di Indonesia.
Yang pasti di bulan Ramadhan, umat Muslim akan melaksanakan ibadah khusyuk selama satu bulan penuh dengan berpuasa dari terbit hingga terbenamnya matahari. Apabila dikalkulasikan dalam perhitungan jam, maka puasa di bulan Ramadhan akan dilaksanakan dengan durasi kurang lebih 14 jam.
Namun tahukah Anda, sebenarnya ada puasa lain yang dapat Anda laksanakan di luar bulan Ramadhan. Puasa ini dilakukan oleh beberapa orang dengan tujuan berbeda-beda baik untuk alasan kesehatan maupun dalam rangka menurunkan berat badan. Puasa tersebut dikenal dengan “Puasa Intermittent”.
Puasa intermittent merupakan puasa dengan mengatur waktu makan, Anda hanya dapat mengonsumsi makanan pada waktu tertentu. Berbeda dengan puasa di bulan Ramadhan yang waktunya telah ditentukan secara pasti mengikuti waktu maghrib dan imsak, puasa intermittent memiliki beberapa kombinasi waktu makan. Kombinasi makan dengan periode 8 jam dan 16 jam sisanya berpuasa atau 10 jam makan dan 14 jam puasa. Selain dari kombinasi waktu makan, puasa Intermittent dapat dilaksanakan dengan pendekatan 5:2, atau makan normal di 5 hari dalam seminggu dan 2 hari sisanya mengonsumsi makanan dengan kandungan 500 – 600 kalori dengan 1 kali makan dalam sehari.
Tidak hanya dari segi waktu, puasa intermiten berbeda pula dalam hal konsumsi makanan. Puasa di bulan Ramadhan tidak diperbolehkan makan dan minum di waktu yang telah ditentukan, namun untuk puasa Intermittent air putih atau kopi yang tidak mengandung kalori (0 kalori) masih diperbolehkan untuk dikonsumsi.
Walaupun tidak mengatur jenis makanan yang masuk ke dalam tubuh, terdapat banyak manfaat yang bisa ditemui dari puasa intermittent, diantaranya:
- Menurunkan berat badan
Puasa dapat menurunkan kadar insulin karena tubuh tidak mengonsumsi makanan di waktu yang lama. Sementara itu tubuh akan melepaskan cadangan gula yang disimpan dalam bentuk lemak untuk diolah menjadi energi. Secara singkat, tubuh akan menggunakan cadangan lemak untuk beraktivitas.
- Meningkatkan pikiran dan ingatan
Dilansir dari laman John Hopkins Medicine, puasa intermittent dapat meningkatkan memori verbal pada orang dewasa.
- Manfaat bagi orang yang terkena diabetes tipe 2
Selain menurunkan berat badan, puasa intermittent memiliki banyak manfaat, terutama bagi penderita diabetes tipe 2 karena berdasarkan penelitian, puasa Intermittent dapat membantu menurunkan kadar gula darah, insulin, dan leptin selama puasa serta meningkatkan sensitivitas terhadap insulin. Namun, tentu pelaksanaannya harus dipantau dokter sehingga tidak terjadi penurunan kadar gula yang drastis.
- Menurunkan risiko penyakit jantung
Beberapa studi mengatakan bahwa puasa intermittent dapat menurunkan risiko terjadinya penyakit jantung. Puasa intermittent membantu menurunkan tekanan darah dan mengontrol denyut jantung, sehingga meningkatkan kesehatan jantung dan menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.
Puasa intermittent mungkin akan mudah dilakukan bagi Anda yang sudah terbiasa melaksanakan puasa di bulan Ramadhan, tetapi tetap dibutuhkan konsultasi dari tenaga kesehatan. Karena kondisi tubuh tiap orang berbeda-beda, sehingga butuh dipantau terkait puasa intermittent yang tepat untuk Anda.
Ada baiknya Anda melakukan pemeriksaan Medical Check Up sebelum berpuasa, untuk memastikan tubuh Anda bugar dan siap berpuasa. Medical Check Up atau Medical Examination merupakan salah satu layanan dari Prodia OHI, dapatkan informasi lebih lanjut dengan klik link berikut. Anda dapat melakukan pemeriksaan atau konsultasi kesehatan yang sesuai dengan riwayat kesehatan Anda.
Source: t.ly/-Anz t.ly/1WRS t.ly/cTYH t.ly/uaaDO