Cara Mengurangi Risiko Penyakit Kardiovaskular

F5C08417 BCF1 4B4A A07F 5BB07E7BED66 - Cara Mengurangi Risiko Penyakit Kardiovaskular

Dalam beberapa kasus, kadang orang yang kita lihat hari ini tampak sehat juga berpotensi mengalami sakit yang tidak diduga beberapa hari kemudian. Hal ini sering terjadi pada kondisi dari penyakit kardiovaskular.

Tentu Anda tidak ingin kondisi ini terjadi pada diri Anda, orang-orang yang Anda sayang maupun juga kolega kerja lainnya. Maka langkah preventif yang perlu dilakukan adalah memahami cara mengurangi risiko penyakit kardiovaskular pada diri kita.

 

Apa Itu Penyakit Kardiovaskular?

Penyakit kardiovaskular adalah istilah umum untuk kondisi yang mempengaruhi jantung atau pembuluh darah. Umumnya penyakit kardiovaskular  berkaitan dengan dengan penumpukan timbunan lemak di dalam arteri (aterosklerosis) dan peningkatan risiko pembekuan darah.

Dalam kelompok penyakit kardiovaskular, di dalamnya terdapat beberapa jenis penyakit berupa:

  • Penyakit jantung koroner – penyakit pembuluh darah yang memasok otot jantung;
  • Penyakit serebrovaskular – penyakit pembuluh darah yang memasok otak;
  • Penyakit arteri perifer – penyakit pembuluh darah yang memasok lengan dan kaki;
  • Penyakit jantung rematik – kerusakan otot jantung dan katup jantung akibat demam rematik, yang disebabkan oleh bakteri streptokokus;
  • Penyakit jantung bawaan – cacat lahir yang mempengaruhi perkembangan normal dan fungsi jantung yang disebabkan oleh malformasi struktur jantung sejak lahir; dan
  • Trombosis vena dalam dan emboli paru – gumpalan darah di vena kaki, yang dapat terlepas dan berpindah ke jantung dan paru-paru.
Baca Juga:  Meninjau Risiko Serangan Jantung dan Stroke Pada Kaum Pekerja

 

Statistik Penyakit Kardiovaskular 

Penyakit kardiovaskular masih menjadi ancaman utama di dunia dan Indonesia Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), lebih dari 17 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah. 

Sedangkan menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, angka kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun, diperkirakan 2.784.064 individu di Indonesia menderita penyakit jantung

Riskesdas juga menyampaikan bahwa penyakit jantung tersebar di semua kelompok umur. Prevalensi tertinggi memang berada di umur 75 tahun ke atas, tetapi pekerja di usia produktif pun juga berpotensi terkena serangan jantung; usia 25-34 memiliki prevalensi 0,8%; dan usia 35-44 memiliki prevalensi 1,3%.

 

Penyebab Penyakit Kardiovaskular

Beberapa faktor yang menyebab tingginya insidensi penyakit kardiovaskular umumnya berupa:

  • Perokok aktif maupun pasif meningkatkan risiko penyakit jantung koroner sebanyak 48% (BMJ)
  • Konsumsi makanan tinggi lemak dan padat energi serta kurangnya pilihan makanan yang sehat
  • Tingginya polusi udara (penyebab 25% kematian akibat kardiovaskular) di perkotaan (WHO)
  • Kurangnya ruang terbuka yang aman untuk berolahraga
  • Faktor genetik
Baca Juga:  Cegah Faktor Risiko Penularan Hepatitis di Lingkungan Kerja Anda

 

Cara Mengurangi Risiko Penyakit Kardiovaskular

Untuk mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, Anda sebagai pemilik usaha, direksi atau manajer dapat mengkampanyekan kepada Kolega Prodia maupun melakukannya dalam kehidupan Anda sendiri, yaitu:

  • Konsumsi makanan dengan nutrisi seimbang
  • Mulai aktif bergerak dan olahraga 
  • Berhenti merokok
  • Aktif melakukan kontrol kesehatan untuk mengendalikan faktor risiko kardiovaskular

***

Anda dapat melakukan pemeriksaan elektrodiagram (EKG), yaitu pemeriksaan ritme jantung dan aktivitas listrik dalam tubuh. Melalui layanan EKG, Anda dapat menyelidiki gejala kemungkinan masalah jantung, seperti nyeri dada, palpitasi (detak jantung yang tiba-tiba terlihat), pusing dan sesak napas.

Cegah terjadinya potensi risiko jantung pada diri Anda, orang-orang yang Anda sayangi maupun Kolega Prodia lainnya. Bersama Prodia OHI, wujudkan semangat #KerjaBersamaSehatBersama

 

Sumber:   t.ly/QeFV t.ly/5jVX t.ly/4k7t t.ly/anDr t.ly/RH_8