Berbagai Varian Turunan Omicron

Berbagai Varian Turunan Omicron - Berbagai Varian Turunan Omicron

Di sebagian besar negara, sejak varian Omicron (B.1.1.529) merebak, mencapai titik puncak dan melandai, kasus Covid-19 juga menunjukkan tren melandai. Di Indonesia kasus pertama varian Omicron pertama kali diumumkan pada 15 Desember 2021. Jumlah kasus tertinggi terjadi pada 12 Februari 2022 dengan jumlah 55.209 kasus. Jika dihitung, maka Indonesia butuh 59 hari sejak kasus pertama hingga ke titik kasus tertinggi.

Varian Omicron dari COVID-19 menjadi perhatian bagi banyak negara dan tenaga kesehatan. Omicron menyebar lebih cepat dari varian sebelumnya, dengan waktu penggandaan 2-3 hari. Risiko keseluruhan yang terkait dengan varian ini tetap sangat tinggi. Dalam penelitian lebih lanjut, ditemuka beberapa turunan dari varian Omicron

 

BA.2 Omikron, si “Siluman”

Omicron terdiri dari beberapa sub varian yang dipantau oleh WHO dan juga beberapa lembaga kesehatan lainnya. Beberapa sub varian yang paling umum adalah BA.1, BA.1.1 (atau Nextstrain clade 21K) dan BA.2 (atau Nextstrain clade 21L). Dalam skala global, dalam beberapa minggu terakhir proporsi jumlah BA.2 telah meningkat relatif lebih banyak dibandingkan varian BA.1 walaupun kasus dari semua varian dilaporkan menurun.

Baca Juga:  Cegah Faktor Risiko Penularan Hepatitis di Lingkungan Kerja Anda

Perbedaan BA.2 dan BA.1 terletak pada urutan genetik serta asam amino dalam protein spike dan protein lain di dalamnya. Dalam penelitian BA.2 memiliki keunggulan pertumbuhan dibandingkan BA.1 serta lebih menular daripada BA.1. Perbedaan dalam transmisibilitas ini tampaknya jauh lebih kecil daripada, misalnya, perbedaan antara BA.1 dan Delta. Selanjutnya, meskipun urutan BA.2 meningkat secara proporsional relatif terhadap subvarian Omicron lainnya (BA.1 dan BA.1.1), masih ada penurunan yang dilaporkan dalam keseluruhan kasus secara global.

Sebagai subvarian dari Omicron, BA.2 kerap disebut sebagai “stealth Omicron” atau “Son of Omicron”. Varian BA.2 kini menjadi jenis varian Covid-19 yang dominan secara global dan merupakan varian virus yang paling mudah menular hingga saat ini. Di bulan Maret 2022, 72% kasus Covid-19 di Amerika disebabkan oleh subvarian BA 2. Begitupun di China, dikonfirmasi terdapat 1.000 kasus baru yang diduga merupakan varian BA 2.

Menurut WHO, varian BA. 2 tidak terlihat lebih parah daripada jenis Omicron maupun varian sebelumnya. Tetapi dengan peningkatan jumlah kasus yang sangat besar, telah terjadi peningkatan rawat inap di negara-negara di seluruh dunia. 

Baca Juga:  CEGAH PENYAKIT TERKAIT MUSIM HUJAN DI KANTOR

 

Selesaikah Pandemi?

Dengan menurunnya jumlah kasus di seluruh dunia dan dampak keterparahan dari varian Covid-19 yang baru, ada kemungkinan bahwa kondisi pandemi akan segera mereda. Sebagai langkah preventif, tentu Anda harus tetap menjalankan protokol 5M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas)  dan mendukung langkah 3T (testing, tracing, dan treatment) yang dirancang oleh pemerintah.

Jika Anda memiliki usaha atau berada dalam struktur perusahaan sebagai direktur ataupunmanajemen, Anda dapat mempercayakan pentingnya pemeriksaan bagi setiap pekerja di tempat Anda. Prodia OHI menyediakan layanan dan metode pemeriksaan laboratorium terkait COVID-19, di antaranya:

  • Paket 1:  Anti SARS-CoV-2 IgM/IgG (Rapid Antibody Test). Pemeriksaan ini dapat digunakan untuk melakukan skrinning infeksi COVID-19, sesuai dengan Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi COVID-19 revisi ke-4 (Kemenkes, Maret 2020). Sampel yang digunakan adalah serum darah.
  • Paket 2: Anti SARS-CoV-2 (Immunology/ Serology Test). Pemeriksaan Anti SARS-CoV-2 dengan metode Immunoassay ini merupakan pemeriksaan antibodi secara kualitatif terhadap infeksi SARS-CoV-2 (penyebab COVID-19).
  • Paket 3: SARS-CoV-2 RNA (PCR Test). Pemeriksaan ini dapat digunakan untuk mengonfirmasi (diagnosis) penyakit COVID-19. Sampel yang digunakan yaitu swab nasofaring/orofaring.
  • Paket 4: Antigen SARS-CoV-2 (Rapid Test). Pemeriksaan ini dapat mendeteksi adanya COVID-2019 pada fase awal, sebelum munculnya antibodi. Sampel yang digunakan yaitu swab nasofaring.
  • Paket 5: Antigen SARS-CoV-2 (Rapid Test) + Anti SARS-CoV-2 (Immunoassay/Serology Test). Paket pemeriksaan ini menggabungkan dua pemeriksaan sekaligus yaitu Pemeriksaan Rapid Antigen (sampel swab nasofaring) dan Pemeriksaan Serology (sampel serum darah vena) yang saling melengkapi,
  • Paket 6: Anti SARS-CoV-2 Kuantitatif (S-RBD). Pemeriksaan ini digunakan untuk melihat titer antibodi yang merepresentasikan kekebalan terhadap terhadap SARS-Cov_2 pada penyintas COVID-19, individu yang sudah mendapatkan  vaksinasi COVID-19 maupun individu yang akan melakukan donor plama konvalesens.
Baca Juga:  Tips Keamanan Pangan Industri FnB Selama Ramadan

 

Mari kita berwaspada akan sub varian Omicron yang dapat menyerang siapa saja. Tetap patuhi protokol kesehatan, ikuti program vaksinasi dan juga percayakan pemeriksaan kesehatan Anda dan kolega kerja Anda bersama Prodia OHI.

Sumber: 

t.ly/aoKW t.ly/gORV t.ly/OQAW t.ly/3omg